22.18
First of All - Catatan minggu pagi
Abdul Arsyad Rahman
Karena setiap hal
senantiasa berubah, maka tulisan kiranya akan menjadi bingkai untuk
mengkristalkan momen yang terlewati agar senantiasa menjadi sebuah kisah dalam
untaian kata.
Hidup bagi saya
merupakan rangkaian episode, berakhirnya sebuah episode pertanda episode yang baru
akan dimulai. Ingatan tak dapat bertahan selamanya, sebab ada masa ketika manusia
mengalami demensia atau penurunan daya ingat hingga akhirnya menjadi pikun.
Pada saat itu, tulisan dapat mengingatkan kembali akan masa-masa yang telah
kita lalui, orang-orang yang pernah bersama dan saling berbagi dengan kita, serta
setiap hal yang pernah meninggalkan kesan dalam hidup yang singkat ini.
Hal inilah yang
dilakukan Jack Potter, seorang kakek yang tinggal di Rochester, Kent, Inggris
Tenggara. Istrinya bernama Phyllis, terkena serangan demensia yang cukup parah,
terutama ketika ia mulai menua. Praktis, sang istri mulai susah mengingat.
Maka, setiap pagi, Potter datang ke panti jompo tempat Phyllis tinggal dan
membacakan jurnal yang selama ini ia tulis tanpa putus.
Dengan tekun dan sabar,
Jack Potter membacakan jurnal tersebut, mengingatkan tentang kisah awal mereka
bertemu, mengenang kembali momen-monen kemesraan mereka dari tahun ke tahun. Ia
tidak lupa membawa serta foto-foto kenangan, yang tersimpan rapi di buku harian
potter.
Media setempat Scottish
Express mengabarkan bahwa pada akhirnya, ingatan Phyllis lama-lama mulai bisa
menyebutkan momen-momen kebersamaan mereka. Dengan kesetian Jack Potter,
istrinya bisa melawan demensia.
Minggu, 27 Juli 2014
Di luar jendela,
mentari terlihat bersahabat pagi ini. Aktivitas rutin belakangan ini,
perkuliahan PPAk misalnya yang menyita banyak waktu dan perhatian (apalagi
dipadatkan), kadang membuat saya lupa bahwa di luar sana, mentari senantiasa
tersenyum hangat, lautan senantiasa memainkan nada kehidupan lewat deburan
ombaknya berpadu siulan angin yang mendinginkan perasaan.
Saya teringat kembali
dengan konsep makrokosmos dan mikrokosmos. Alam ini adalah makrokosmos atau
semesta yang besar yang di dalamnya manusia dan berbagai benda-benda kehidupan
sebagai mikrokosmos bercengkerama satu sama lain, saling berbagi dan melengkapi,
dan merajut kehidupan yang harmonis. Hal tersebut tentunya dilandasi oleh one thing that we called love.
Dalam bukunya, Descent of Man, Charles Darwin
menjelaskan tentang cinta sebagai salah satu faktor penting seleksi alam. Tanpa
merujuk Darwin pun, Anda yang sedang membaca tulisan ini tentu bisa
merasakannya. Seluruh elemen di alam digerakkan oleh cinta. Setiap makhluk
berpasang-pasangan, dan saling merawat. Seekor induk beruang yang ganas pun
berkasih-kasihan dengan pasangannya, dan saling menjaga keturunannya.
Nah, hari minggu adalah saat di mana kita dapat mengintrospeksi diri selama sepekan terakhir. Apakah kita telah mengontrol hidup atau malah hidup yang mengendalikan kita ?
Hal ini tergantung dari bagaimana Anda melalui setiap detik dalam aktivitas keseharian Anda. Hidup akan berkesan saat anda melaluinya dengan penuh semangat dan penuh rasa kecintaan akan hidup, tanpa perasaan jenuh,boring, atau mengeluh.
Have a nice weekend !
“Because True Love is Unconditional Love”
Veteran on Sunday morning,
A.R.